Minggu, Januari 20, 2013

I'm back!! :*

Hari ini, saya kembali diperlihatkan sebuah tanda kebesaran Tuhan. Saya merasa ada sebuah energi yang tak tahu asalnya dari mana. Energi yang membuat saya memikirkan kembali makna dan tujuan hidup saya. Dan hari ini, saya kembali.

Kalau ditelusuri lebih dalam lagi makna dari kata "kembali" terbesit sebuah pesan yang mengisyaratkan kalau seseorang telah tersesat, bahasa ngetrend nya "kesasar". Yang artinya setelah orang itu sadar betul kalau dirinya memang salah arah, dan normalnya orang normal pasti akan berbalik arah kembali mencari jalan yang ia pernah lalui dan kembali menyusun rute baru yang diyakininya kalau ia tidak akan salah arah lagi. Melewati setiap persimpangan jalan yang pernah dilaluinya, dengan harapan bahwa salah satu persimpangan itu adalah jalan yang benar-benar ditujunya.

Beberapa tahun ini saya merasa seperti orang yang tersesat itu, saya tidak tahu harus berjalan kemana dan dengan gaya apa. Gaya berjalan itu perlu diperhatikan lho, karena orang yang melihat kita berjalan akan bisa menilai kita seperti apa. Begitu juga berjalan melewati hidup dari mulai dilahirkan ke dunia sampai meninggalkan seluruh keduniaan yang kita punya, kecuali amal dan ibadah yang pernah kita tabung selama di dunia. Oleh karena itu, sebelum semuanya terlambat dan sampai kepada arah tujuan akhir yang salah, lebih baik saya memutuskan untuk kembali. Yap, I'm back!

Jadi ceritanya bergini, hari ini saya telah diajarkan sebuah pelajaran yang sangat penting. Pelajaran yang saya dapatkan dari seorang gadis kecil berusia kurang dari 17 tahun. Gadis kecil yang dalam aturan perundang-undangan masih dikategorikan anak-anak, alias belum dewasa. "Patokan orang itu dewasa di Indonesia kan biasanya diukur dari belum atau sudahnya seseorang memiliki KTP, dan itu baru terjadi setelah orang itu berumur 17 tahun".  Dan gadis kecil itu sengaja dipertemukan oleh Tuhan kepada saya, di saat saya mulai kehilangan semangat menikmati hidup ini lagi.

Berawal dari keinginan kerasnya ingin pandai memainkan piano, dan sebuah cerita tentang dirinya yang sangat ingin pandai memainkannya. Entah dari mana ia tahu kalau saya bisa memainkan alat musik itu, tiba-tiba dia meminta saya untuk mengajarkannya bermain piano. Mulai dari situ bermunculan pembicaraan-pembicaraan kecil dan pelan-pelan mulai besar dan berat bahasannya. Saya selalu tersenyum setiap mendengarkan ia bercerita. Ya, gadis ini memang sangat pandai bercerita, dan saya tidak pernah bosan mendengarkan setiap obrolan yang diceritakan kepada saya. Ditambah lagi dengan gaya bicaranya yang selalu bersemangat, dan kelucuan-kelucuan tingkahnya dalam bercerita. Yang membuat senyum saya berhias kagum adalah sebuah kejujuran dan ketulusan yang terselip dalam setiap cerita-ceritanya. dan itu semua memberikan kesimpulan kalau di dalam dirinya tidak ada space kosong untuk kebohongan berdiam diri dalam dirinya.

Yang membuat saya terkagum kembali, adalah tulisan-tulisan yang terketik di dalam blognya. Saya tidak menyangka kalau gadis seumurannya, bisa merangkai kata-kata yang bisa saya bilang ajaib. Kemampuan mengungkapkan perasaannya saat itu ke dalam bentuk tulisan sangat bagus, dan jujur.

Saya merasa sangat tersentil dan ingin kembali menulis. Karena saya sangat senang menulis. Menulis merupakan bentuk perluasan imajinasi yang dituangkan dalam rangkaian kata-kata, dan saya menyukainya. Menulis membuat saya lebih bebas berekspresi dan berkreasi. Disamping itu, saya akan punya catatan dari setiap ide yang saya tuangkan ke dalam bentuk tulisan.

Terima kasih Tuhan, sekali lagi engkau memberikan semangat besar kepadaku lewat gadis kecil yang hebat ini. Dan kejadian ini berhasil menegur dan memberitahuku kalau aku telah tersesat dan harus kembali. Kembali untuk menulis lagi.

Hidup itu seperti permainan piano. Setiap tuts yang kita tekan mengeluarkan bunyi yang bermacam-macam. Kalau kita pandai memainkannya, rangkaian bunyi itu akan membentuk sebuah melodi yang terangkum dalam sebuah lagu yang sangat indah nantinya.



PS: Untuk gadis kecil itu, jangan pernah berhenti menulis, karena saya yakin, suatu hari nanti kamu akan menjadi penulis yang hebat.

Tidak ada komentar: